Assalamualaikum…
A.
Pendahuluan
kali ini saya
mempelajari tentang CSS. Dan mempraktikkan coding dari CSS
tersebut,target minggu ini adalah membuat tamplate menggunakan
Bootstrap. Padahal sebelumnya saya masih bingung apa itu bootstrap.
Kemudian hari ini saya akan berusaha mempelajari dulu CSS sampai
selesai,kemudian baru fokus ke Bootstrap.
B.
Pengertian
CSS yang
memiliki kepanjangan Cascade Style Sheet ini digunakan para web
designer
untuk mengatur style
elemen yang ada dalam halaman web mereka, mulai dari
memformat text,
sampai pada memformat layout. Tujuan dari penggunaan CSS ini adalah
supaya diperoleh
suatu kekonsistenan style pada elemen tertentu.
C.
Latar Belakang
Perkembangan
CSS sendiri diawali pada tahun 1996, dimana W3C (World Wide Web
Consortium), sebuah
konsorsium untuk standarisasi web, menyusun draft proposal untuk
membuat CSS ini dan
akhirnya dapat berjalan. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1998,
W3C mengembangkan
CSS2 yang diperbarui untuk kepentingan media lain (tidak hanya
untuk PC web
browser). Akhirnya mulai pada tahun 2000, telah dikembangkan CSS3
oleh W3C yang sampai
saat ini masih terus diperbarui lagi.
Namun pada saat ini,
hanya CSS2 yang masih didukung oleh kebanyakan web browser,
tapi tidak demikian
halnya untuk CSS3. Masih sedikit web browser yang mendukung
CSS3. Oleh karena
itu pada tutorial ini hanya akan dibahas mengenai CSS2 saja.
Dengan menggunakan
CSS, Anda (sebagai webmaster) akan lebih mudah untuk
mengatur style
elemen dalam halaman web Anda. Sebagai contoh, misalnya untuk
mengatur style
elemen heading, Anda menginginkan jenis font nya adalah Arial, 20
pixel
dan berwarna merah.
Dengan CSS, Anda cukup menuliskan properti dari elemen heading
tersebut sekali
saja, dan Anda akan memperoleh hasil yang diinginkan. Bandingkan
apabila tidak
menggunakan CSS, Anda akan mengatur style pada setiap elemen heading
yang ada.
Contoh :
coding:
hasil :
Perhatikan code
sebelumnya! Untuk mengatur style elemen heading 1 (h1) cukup
menuliskannya pada
CSS sekali saja. Bandingkan apabila Anda tidak menggunakan CSS.
Selain itu, dengan
CSS akan diperoleh suatu kekonsistenan style. Anda tentu dapat
merasakan keuntungan
ini, dibandingkan dengan tanpa adanya CSS yang kemungkinan
besar
ketidakkonsistenan akan terjadi. Hal ini dikarenakan style hanya
dituliskan sekali,
tidak seperti dengan
tanpa CSS yang ditulis style berulang kali.
Struktur
Style
Style pada CSS
memiliki struktur sebagai berikut
Selector digunakan
untuk menentukan pada elemen apa style tersebut diterapkan.
Selector dapat
berupa nama id elemen atau nama class. Bagian deklarasi menerangkan
style yang akan
dibuat. Bagian ini terdiri dari properti dan value. Properti dapat
diisi
dengan jenis warna,
ukuran, perataan margin dll, sedangkan value diisi dengan nilai dari
propertinya,
misalnya red untuk warna dll. Berikut sintaksnya :
h1, h2, h3 { properti1 : value1; properti2 : value2; properti3 : value3; . . . } |
Apabila Anda lupa
memberikan tanda titik koma, maka style tersebut tidak akan
dijalankan oleh
browser.
Dalam CSS, terdapat
cascade yang merupakan metode untuk mengatur style supaya tidak
terjadi konflik.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
<html>
<head>
<title>CSS
Guide</title>
<style
type="text/css">
p
{
color:
red;
}
em
{
color:
green;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>Ini
adalah heading 1</h1>
<p>Ini
adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini
adalah
paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah
paragraf.
Ini
adalah
paragraf.
<em>Ini
adalah
huruf
dicetak
miring</em>.
Ini adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah
paragraf.
Ini adalah paragraf. </p>
<h1><em>Ini
adalah heading 1</em></h1>
<p>Ini
adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini
adalah
paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah
paragraf.
Ini
adalah
paragraf.
<em>Ini
adalah
huruf
dicetak
miring</em>.
Ini adalah paragraf. Ini adalah paragraf. Ini adalah
paragraf.
Ini adalah paragraf. </p>
</body>
</html>
Hasilnya :
Pada code di atas
terdapat style untuk mengatur tampilan elemen paragraf (<p>)
dan
untuk emphasize atau
<em> (cetak miring seperti halnya italic). Perhatikan apa yang
terjadi dengan
tampilannya di browser.
Dengan Anda
mendeklarasikan style warna hijau untuk elemen <em>, maka style
tersebut akan
berlaku untuk setiap elemen tersebut (termasuk pada bagian heading).
Tentu saja hal ini
membuat tampilan halaman web tidak bagus, karena style heading
menjadi tidak
konsisten (terdapat heading yang berwarna hijau). Lantas.. bagaimana
cara
mengatur style
supaya warna hijau hanya berlaku untuk emphasize yang terletak di
dalam
paragraf saja
Value
Pada bab ini akan
dijelaskan lebih lanjut tentang aturan penulisan value dari properti
yang diberikan.
Terdapat beberapa
jenis value yang dapat berikan pada properti style, antara lain
berupa
predefined value,
bilangan, prosentase, url, dan juga warna.
Predefined Value
Predefined value
merupakan nilai yang sudah terdefinisikan oleh (X)HTML. Nilai ini
dapat dipilih dari
beberapa alternatif pilihan yang ada. Contoh penggunaan predefined
value ini adalah
pada style berikut
h1
{
font-style
: italic;
}
Style di atas
digunakan untuk membuat text miring pada elemen heading 1. Dalam hal
ini
value ‘italic’
merupakan predefined value. Untuk properti font-style terdapat
pilihan
value yang telah
didefinisikan oleh (X)HTML yaitu italic, normal, dan oblique.
Perhatikan bahwa
predefined value ditulis tanpa diapit tanda petik.
Bilangan
Suatu value dapat
pula berupa bilangan tertentu (tanpa satuan apapun). Berikut ini
contohnya:
p
{
line-height
: 2;
}
Maksud style di atas
adalah mengatur jarak antar baris paragraf menjadi 2 kali dari
ukuran fontnya.
Panjang, Besar dan
Prosentase
Untuk menyatakan
panjang, besar dan prosentase, value harus diberikan satuan seperti
px
(pixel), in (inch),
cm (centimeter), mm (milimeter), pt (points) dan pc (picas). Berikut
ini
beberapa contohnya
h1
http://blog.rosihanari.net
{
font-size
: 20px;
/*
membuat ukuran font 20 pixel */
}
hr
{
width
: 20%;
/*
membuat garis horizontal dengan panjang 20% terhadap lebar
jendela
browser /*
}
URL
Sebuah value juga
dapat berupa URL. Berikut ini contohnya:
body
{
background
: url(img/image.jpg);
}
Style di atas untuk
memberi background image pada body yang diambil dari folder img
dengan nama file
image.jpg.
Warna
Untuk memberi value
berupa warna pada properti, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu
dengan menuliskan secara eksplisit warna yang diinginkan, misal (red,
green, yellow, dll)
atau dengan menuliskannya dalam kode hexadesimal. Berikut ini
contohnya :
p
{
color
: red;
}
p
{
color
: #FF0000;
/*
identik dengan warna merah (hexadesimal)
}
Membuat CSS
Eksternal
Pada contoh-contoh
sebelumnya, jenis CSS yang dibuat adalah CSS internal karena
ditulis jadi satu
dengan code (X)HTML nya. Perhatikan kembali contoh berikut ini :
<!DOCTYPE
html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html
xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<title>CSS
Guide</title>
<style
type="text/css">
p
{
color:
#FFFFFF;
font-family:
arial;
background:
#FF0000;
font-weight:
bold;
}
p.group
{
color:
#FF0000;
/*
membuat warna text putih */
font-family:
arial;
background:
#FFFFFF; /* membuat background putih */
}
p#one
{
color:
blue;
font-family:
"times new roman";
}
</style>
</head>
<body>
<p>Ini
adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1.
Ini
adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1. </p>
<p
class="group">Ini adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf
2. Ini
adalah
paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. </p>
<p
class="group" id="one">Ini adalah paragraf 3.
Ini adalah paragraf 3.
Ini
adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3.
</p>
</body>
</html>
Anda dapat menaruh
CSS yang ada dalam code di atas ke dalam file tertentu, dengan
harapan file CSS itu
dapat digunakan oleh halaman web yang lain. File CSS inilah yang
disebut CSS
eksternal yang memiliki file extension .css
Membuat
Teks Tebal (Bold)
Untuk membuat teks
tebal atau bold, properti yang digunakan adalah
font-weight
: bold;
Mengatur
Ukuran Font
Pengaturan
ukuran font dapat dilakukan dengan style yang menggunakan properti
font-size
: size;
dengan
size diisi angka yang menyatakan ukuran disertai satuannya.
Mengatur
Jarak Baris Dalam Paragraf
Anda
dapat mengatur jarak baris teks dalam suatu paragraf dengan
menggunakan CSS.
Berikut
ini adalah nama properti nya
line-height
: size;
dengan
size diisi angka yang menyatakan ukuran disertai satuannya.
Mengubah
Warna Text
Untuk
mengubah warna font, propertinya adalah:
color
: warna;
dengan
value warna diisikan dengan warna yang diinginkan, dapat berupa kode
hexadesimalnya,
maupun nama eksplisitnya.
Mengubah
Warna Background Text
Apabila Anda ingin
mengubah warna background text, maka berikut ini adalah
propertinya:
background : warna;
cara penulisan value
dari warna sama dengan color, yaitu dapat berupa nama eksplisit
warna yang
diinginkan maupun kode hexadesimalnya.
Mengatur
Jarak Spasi Antar Text
Pada judul heading terlihat
bahwa antar kata dan huruf terdapat jarak tertentu. Jarak
tersebut diatur dengan
menggunakan properti sbb:
word-spacing
: jarak;
letter-spacing
: jarak;
Properti pertama di atas
digunakan untuk mengatur jarak antar kata, sedangkan yang
kedua untuk mengatur jarak
antar huruf.
Membuat
Text Indent
Pada bagian awal
paragraf biasanya terdapat text indent atau teks yang agak menjorok
ke
dalam paragraf dalam
jarak tertentu. Berikut ini adalah properti yang digunakan untuk
mengaturnya:
text-indent : jarak;
Perataan
Teks (Text Alignment)
Anda dapat mengatur
perataan teks dengan menggunakan properti
text-align
: jenis;
dengan value jenis
dapat digantikan dengan left, center, right dan justify.
Mengubah
Text Case
Dengan CSS, Anda
dapat pula mengubah suatu teks menjadi huruf kecil semua
(lowercase), besar
semua (uppercase), atau capitalize (hanya huruf pertama dari kata
yang dibuat besar).
Hal ini dilakukan dengan menggunakan properti
text-transform
: option;
dengan option dapat
diganti dengan lowercase, uppercase, atau capitalize.
D.
Maksud dan Tujuan
mengerti apa
itu CSS dan mempraktikkan contoh programnya dengan benar dan teliti.
E.
Alat dan Bahan
1. Laptop
2. File Items
3. Teext Editor
F.
Hasil yang diharapkan
dapat
menerapkan dan mempelajari css dengan mudah tanpa kebingungan.
G.
Referensi
1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar